Minggu, 25 Maret 2012

singulardan plural

singular and plural

(a) noun + -s : friends are important
     noun + -es : i like my classes

A final -s or -es is added to a noun to make a noun plural friend = a singular noun friends a plural noun


(b) verb + -s : john works at the bank
     verb + -es : she watches birds

A final -s or -es is added to a simple present verb when the subject is a singular noun or third person singular pronoun.
john works : singular the students work ; plural
he works : singular they work : plural


SPELLING : FINAL -s vs -es
(c) sing - sings
     song - songs

For most words (whel,then a verb or a noun ),simply a final -s is added to spell the word correctly.

(d) wash - washed
    watch - watched
    class - classes
    buzz - buzzes
    box - boxes

Final -es is added to words that end in, -sh, -ch, -s, -z,and -x

(e) toy - toys
     boy - boys

for word that  end in -yin (e) : if -y is preceded by a vowel ,only -s is added

(f) baby - babies
    cry - cries

in (f) : if -y is preceded by a consonant ,they -y is changed to -i and -es is added.

Sabtu, 24 Maret 2012

GERUND

GERUND
Gerund adalah kata benda yang berasal dari kata kerja ditambah –ing, misalnya swimming, eating, fishing, shopping, dancing, dan singing. Bila diperhatikan, gerundmempunyai bentuk yang sama dengan present participle, bedanya gerund berfungsi sebagai kata benda, sedangkan present participle sebagai kata sifat yang menerangkan kata benda.

Dalam kalimat, gerund berfungsi sebagai:
a. subjek (subject)
b. pelengkap subjek (subjective complement)
c. objek langsung (direct object)
d. objek preposisi (object of preposition)
e. aposisi (appositive)

Subject
Gerund sebagai subjek pokok kalimat, contoh:
- Swimming is good service.
- Your singing is very beautiful.
- Studying needs time and patience.
- Playing tennis is fun.
- Reading English is easier than speaking it.

Subjective Complement
Gerund sebagai pelengkap subjek dalam kalimat biasanya selalu didahului to be yang terletak di antara subject dan subjective complement, contoh:
- My favorite sport is running.
- My favorite activity is reading.

Direct Object
Gerund sebagai objek langsung dalam kalimat, contoh:
- I enjoy dancing.
- She likes dancing.
- Thank you for your coming.
- I hate arguing.

Object of Preposition
Gerund sebagai objek preposisi yang terletak setelah preposisi. Preposisi yang sering dipakai adalah of, on, no, with, without, at for, after, before, because of, to, like, about, for, by, in.
Contoh:
- He is tired of gambling.
- I am fond of eating bakso.
- He insisted on seeing her.
- I have no objection to hearing your story.
- You will not be clever without studying.
- They are good at telling funny stories.
- In sleeping I met you in the park.

Appositive
Gerund sebagai aposisi atau penegas dalam kalimat, contoh:
- My hobby, fishing, is interesting.
- I do not like quarrelling, a useless job.
My hobby is fishing dan fishing is interesting diletakkan bersebelahan dalam sebuah kalimat sebagai appositive (fishing adalah aposisi dari my hobby), begitu juga contoh kalimat dibawahnya.

AUXILIARY VERB

AUXILIARY VERB
Auxiliary (Kata Bantu) digunakan bersama-sama dengan kata kerja lainnya untuk membantu mengekspresikan arti, atau khususnya mempunyai fungsi gramatikal. Di bawah ini akan kami jelaskan secara terperinci tentang Auxiliary Verbs. Selamat Belajar

Macam-macam Auxiliary Verb
is, am, are7. will, would
be, been, being8. may, might
was, were9. shall, should
do, does, did10. must
have, has, had11. ought to
can, could12. need, dare
Penggunaan Auxiliary Verb

Linking Verbs
Adalah kata kerja bantu yang berfungsi untuk menghubungkan antara subyek dan predikat. Adapun kata kerja bantu yang dapat berfungsi sebagai linking (copulative) verb yaitu: To Be = (am, is, are, was, were, be, being dan been).

Contoh:
She was at my house yesterday
I am a doctor
To do, does, did dan done
Dapat berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti mengerjakan.
Contoh:
She did her homework yesterday.
I do my homework every day.
Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk kalimat tanya, kalimat menyangkal (negative), atau jawaban singkat.
Contoh:
Did you go to church yesterday?
Does he come to your house?
Do you know about Anne? Yes, I do.
Have - has dan had
Berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti "mempunyai".
Contoh:
I have a new care.
She has much money.
He had two cars last year.
Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk Tense, misalnya present perfect tense, past perfect tense dan sebagainya.
Contoh:
She has bought a new car.
He had studies French.
She has been working here for 12 years.
Penggunaan Modal Auxiliary

Catatan:
Dalam sebuah kalimat tidak boleh ada dua buah modal auxiliary. Kalau Anda dihadapkan dengan 2 buah modals (Dalam bahasa Indonesia, misalnya, "saya harus bisa ..." maka modals yang kedua, harus diubah ke bentuk lain yang mempunyai sama arti.
Kata Kerja sesudah modal auxiliaryharus bentuk pertama.
CAN

Dipakai untuk menyatakan:

1. Kesanggupan atau kemahiran seseorang.

Contoh:
She can sing beautifully.
1 can speak English.
2. Minta izin.

Contoh:
Can I borrow your book?
Can I come to your house?
3. Kemungkinan.

Contoh:
She can be at home at noon.
He can be ill. (mungkin dia sakit).
COULD
Adalah bentuk Past Tense dari CAN dan bentuknya sama untuk semua subyek. Namun dalam penggunaannya tidak selamanya berarti past time (masa lalu).

COULD dipakai untuk menyatakan:

Bentuk lampau dari Can.
Contoh:
Mary could sing a song when she was young.
She could not come here yesterday because she was ill.
Permintaan dengan sopan.
Contoh:
Could you help me now?
Could you take that book for me?
Kemungkinan.
Contoh:
She could be at home now, but she usually plays volleyball.
He could be very busy at that time.
SHALL
Digunakan untuk menyatakan:

Artinya "akan" dalam bentuk Future Tense
Contoh:
I shall go to London tomorrow. (Saya akan pergi ke London besok).
We shall buy a new motorcycle next week.
Menawarkan Bantuan
Contoh:
Shall I open the window?
Shall I make coffee for you?
Janji
Contoh:
You shall have a motorcycle.(Saya janjikan anda akan dapat mempunyai sepeda motor).
I shall meet her tomorrow.
SHOULD
Digunakan untuk menyatakan:

Bentuk lampau dari shall.
Contoh:
When he come to my house I should go.
I should visit to your house before you came to my house.
Anjuran (Artinya "sebaiknya").
Contoh:
You are ill, you should go to the doctor soon.
She is tired, she should take a rest.
Keharusan
Dalam hal ini SHOULD sama artinya dengan Ought to.
Contoh:
You should (ought to) do your homework every day.
He should (ought to) study hard.
Dalam bentuk lampaunya berarti menunjukkan suatu kegiatan yang seharusnya dikerjakan tetapi kenyataannya tidak dikerjakan. Atau dapat juga berarti penyesalan dimasa lampau.
Contoh:
You should (ought to) have studied hard before take an exam. = Anda seharusnya belajar dengan keras sebelum mengikuti ujian. (Dalam kenyataannya Anda tidak belajar dengan keras, tetapi tetap mengikuti ujian).
John should (ought to) have gone to the dentist yesterday. (Dalam kenyataannya John tidak pergi ke dokter gigi kemarin - he did not go).
WILL
Digunakan untuk menyatakan:

Artinya "akan" dalam bentuk Future Ssimple Tense, dan sama dengan to be going to.
Contoh:
I will go to Jakarta next week. (=I am going to Jakarta next week).
She will come here soon.
Permintaan dengan sopan atau menawarkan.
Contoh:
Will you carry that bag for me?
Will you go with me?
WOULD
Digunakan untuk menyatakan:

Bentuk lampau dari Will yang berarti "akan".
Contoh:
He would be punished before he escaped.
She knows that it would be pleasant in Bali.
Suatu permohonan/permintaan dengan sopan.
Contoh:
Would you please help me?
Would you mind closing the window?
Jika digabung dengan kata LIKE menunjukkan hasrat atau keinginan.
Contoh:
I would like to eat.
Would you like to go there?
Digabung dengan kata "rather" menunjukkan arti Lebih suka (prefer).
Contoh:
I would rather be a doctor than a president.
I would rather have stayed home than went to the movies.
MAY
Kata kerja bantu yang berarti "boleh/mungkin" yang digunakan untuk menyatakan:

Permohonan izin.
Contoh:
May I borrow your motorcycle? Yes, you may. (Bolehkah aku pinjam sepeda motormu?)
May I go home now? No, you may not. (Bolehkah aku pulang sekarang?)
Henry may be late. (Mungkin Henry terlambat).
Permohonan atau harapan.
Contoh:
May you both the happy. (Mudah-mudahan Anda berdua bahagia).
May God bless you. (Mudah-mudahan Tuhan memberkati Anda).
MIGHT
Bentuk lampau (past tense) dari MAY, namun pemakaiannya jugs dapat untuk mass kini atau massa datang.

Contoh:
Alex might be late yesterday. (Mungkin Alex terlambat kemarin).
Please take an umbrella with you, It might rain. (Bawalah payung, hari mungkin hujan).
I told him that he might go home. (Saya beritahukan kepadanya bahwa ia boleh pulang).
You might try to be more careful.
MUST
Kata kerja bantu yang berarti harus atau wajib, digunakan untuk menyatakan:

Keharusan/mesti.
Contoh:
You must go now. (Anda harus pergi sekarang!)
I must do my homework soon. (Saya harus segera mengerjakan peker aan rumahku).
She must study hard. (Dia harus belajar keras).
Dalam kalimat menyangkal (negatif) dan membuat jawaban dari kalimat tanya, selalu digunakan NEED NOT atau Needn't bukan musn't (must not).
Contoh:
Must I go now? Yes, you must atau yes, you need.
Must she pay it? No, she needn't.
You needn't go now. (Anda tidak perlu pergi sekarang) bukan musn't.
She need not come here. again. (Dia tak perlu lagi datang ke sini).
Must not (musn't) menunjukkan (berarti) larangan atau tidak boleh.
Contoh:
You must not smoke in the class. (Anda dilarang merokok di dalam kelas).
Susan mustn't go there alone. (Susan tidak boleh (dilarang) pergi ke sana sendirian).
Must = Have to (she/he has to) berarti harus.
Contoh:
You must (have to) read this book. (Anda harus membaca buku ini).
She must (has to) go to school today. (Dia harus ke sekolah hari ini).
They must (or have to) work hard. (Mereka harus bekerja keras).
Must tidak mempunyai bentuk Past Tense. Bentuk lampau yang berarti "harus/mesti" adalah HAD TO, dan bentuknya sama untuk semua obyek.
Contoh:
I had to meet my sister yesterday. (Saya kemarin harus berjumpa saudara perempuanku).
She had to leave for Jakarta last week. (Dia harus meninggalkan Jakarta pekan lalu).
OUGHT TO = SHOULD
Kata kerja bantu yang artinya sebaiknya atau seharusnya.
Contoh:
She ought to be here now. (Dia seharusnya ada di sini sekarang).
Ought she to come here again? (Haruskah dia datang ke sini lagi?)
She asked me what ought to be typed. (Dia bertanya kepadaku apa yang harus diketik).
Menyatakan tugas/pekerjaan yang tidak terselesaikan/terpenuhi atau terabaikan. Biasanya dalam bentuk Perfect Infinitives
Contoh:
The work ought to have been finished last week. (Pekerjaan itu seharusnya sudah diselesaikan pekan lalu).
You ought not (oughtn't) to have crossed the road when the lights were red. (Anda seharusnya tidak menyeberang jalan ketika lampu berwarna merah).
You ought to have told him that the paint on that seat is wet. (Anda seharusnya sudah memberi tahu dia bahwa cat pada tempat duduk itu masih basah).
NEED

Need artinya "Perlu" dan digunakan sebagai:

Untuk membuat kalimat negatif dan jawaban dari pertanyaan yang memakai MUST
Contoh:
I must go now.     (Positif).
I needn't go now. (Negatif). bukan: I mustn't go now, karena kalimat ini berarti.: (Saya dilarang pergi sekarang).
Must I go now? No, you needn't atau Yes, you must.
Sebagai kata kerja biasa yang berarti "perlu" dan mengalami perubahan bentuk.
need -  needs    (Present Tense)
needed -          (Past Tense).
Dalam hal ini, bentuk interrogative dan negative-nya dibuat dengan auxiliary verb "do/does" untuk present tense, dan dengan "did" untuk past tense, sebagaimana umumnya kata kerja biasa.
Contoh:
They need some milk.
They don't need any milk.
Do they need any milk?
She doesn't need much money.
Did Ali need to meet with you?
Ali didn't need to go with you.
Ali need to go with you.
DARE
Artinya "berani" dan digunakan sebagai:

Kata kerja bantu
Contoh:
He dare go there alone. (Dia berani pergi sendirian ke sana)
Dare he do it?
I dare not to climb the tree.
Catatan:
"DARE" jika berfungsi sebagai Kata Kerja Bantu tidak memakai "S" untuk orang ketiga tunggal, jadi untuk kalimat nomor I, bukan: She/He dares.


Kata kerja biasa
Kalau DARE berfungsi sebagai kata kerja biasa, maka pemakaiannya sama seperti kata kerja biasa lainnya, yaitu dalam kalimat tanya dan negatif menggunakan auxiliary verb. Do/Does atau Did.
Contoh:
She doesn't dare to go there alone.
Does he dare to come here again?
I don't dare to climb the tree.
Dalam bentuk past tense, Dare mempunyai dua macaw bentuk yang dapat dipakai untuk kalimat tanya atau kalimat negatif .
Contoh:
He dared not to go there alone yesterday, atau He didn't dare (to) go three alone.
Dared he go there alone? atau Did he dare (to) go there alone?
She dared not visit me last week, atau She didn't dare (to) visit me last week.

SUBJUNCTIVE

SUBJUNCTIVE
Subjunctive adalah bentuk kalimat pengandaian. Namun topik Subjunctive ini berbeda dengan Conditional. Conditional adalah kalimat pengandaian juga namun perbedaannya adalah Conditional dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu untuk mengandai-andai. Misalnya "Aku akan mengundanya jika aku jadi kamu.". Berikut ini adalah penjelasan tentang Subjunctives.

Struktur Subjunctive

be (past)
I were
you were
he, she, it were
we were
you were
they were
be (present)
I be
you be
he, she, it be
we be
you be
they be
Kata kerja lain (past & present)
I work
you work
he, she, it work
we work
you work
they work
Penggunaan Subjunctive

Kita menggunakan subjunctives ketika kita berbicara tentang suatu kegiatan yang sebenarnya tidak akan terjadi. Kita menggunakan subjunctive ketika berbicara tentang kegiatan yang seseorang:
Inginkan agar terjadi
Harapkan akan terjadi
Membayangkan akan terjadi
Contoh:
The President requests that you be present at the meeting.
It is vital that you be present at the meeting.
If you were at the meeting, the President would be happy.
Subjunctive biasanya menggunakan kedua struktur berikut:
Kata Kerja: ask, command, demand, insist, propose, recommend, request, suggest + that
Ekspresi: it is desirable, essential, important, necessary, vital + that
Contoh:
The manager insists that the car park be locked at night.
The board of directors recommended that he join the company.
It is essential that we vote as soon as possible.
It was necessary that every student submit his essay by the weekend.
Perhatikan bahwa struktur berikut ini, subjunctive-nya sama. Tidak masalah kalimat itu tenses-nya past atau present. Contoh:
Present: The President requests that they stop the occupation.
Past: The President requested that they stop the occupation.
Present: It is essential that she be present.
Past: It was essential that she be present.
Kita selalu menggunakan were sebagai pengganti "was" setelah if (dan kata lainnya yang memiliki arti yang sama). Contoh:
If I were you, I would ask her.
Suppose she were here. What would you say?

Mengapa kita menggunakan "I were", "he were"?

Kita sering mendengar orang berkata "if I were you, I would go" atau "if he were here, he would tell you". Memang normalnya adalah: I was, he was. Tetapi struktur if I were you tidak melihat Past Tense". Struktur tersebut hanya mengenal past subjunctive untuk "to be" nya. Perhatikan contoh kata-kata/frase di bawah ini untuk struktur di atas:
if
as if
wish
suppose
If I were younger, I would go. (FORMAL)
If I was younger, I would go. (INFORMAL)
If he weren't so mean, he would buy one for me.(FORMAL)
If he wasn't so mean, he would buy one for me. (INFORMAL)
I wish I weren't so slow! (FORMAL)
I wish I wasn't so slow! (INFORMAL)
I wish it were longer. (FORMAL)
I wish it was longer. (INFORMAL)
It's not as if I were ugly. (FORMAL)
It's not as if I was ugly. (INFORMAL)
She acts as if she were Queen. (FORMAL)
She acts as if she was Queen. (INFORMAL)
If I were you, I should tell her. (FORMAL)
If I was you, I should tell her.  (INFORMAL)
Note: We do not normally say "if I was you", even in familiar conversation.

Beberapa ekspresi menggunakan subjunctive. Contoh:
Long live the King!
God bless America!
Heaven forbid!
Be that as it may, he still wants to see her.
Come what may, I will never forget you.
We are all citizens of the world, as it were.

CONDITIONAL SENTENCE

CONDITIONAL SENTENCE
Conditional (Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan kegiatan yang lain. Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal dan Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses. Real Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta. Unreal Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi. Ada juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III, digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero conditional, digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Catatan: Jika  klausa "if" diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan "koma". Sebaliknya jika klausa "if" berada di belakang, maka tidak perlu ada koma
Zero Conditional
Digunakan untuk mengekspresikan kebenaran umum. Tense yang digunakan biasanya Present Simple Tense
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If you heat water to 100 degrees Celsius,
it boils.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

Water boils
if you heat it to 100 degrees Celsius,

Contoh:
If you drop an apple, it falls. = An apple falls, if you drop it.
If you don't do your homework, I will be disappointed. = I will be disappointed, if you don't do your homework.
Catatan: Pada tipe ini, "if" sering digantikan dengan "when"
Conditional I
Digunakan untuk mengekspresikan pengandaian yang dibuat berdasarkan fakta di masa sekarang atau masa yang akan datang dan pengandaian ini bisa saja terjadi. Klausa "if" biasanya dalam bentuk Present Simple Tense.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If I see you tomorrow,
I will buy you a drink.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I will buy you a drink
if I see you tomorrow.

Kita sering menggunakan unless yang artinya 'jika... tidak'.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

Unless you hand in your homework,
I won't mark it.

Artinya

If you don't hand in your homework,
I won't mark it.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I won't mark your homework
unless you hand it in.

Artinya

I won't mark your homework
if you don't hand it in.

Catatan: Kita tidak pernah menggunakan will, atau won't dalam Klausa IF.
Contoh:
If I have time today, I will phone my friend. = I will phone my friend, if I have time today.
If I go to England, I will buy some Cheddar cheese. = I will buy some Cheddar cheese, if I go to England.
Conditional Tipe II
Digunakan untuk mengekspresikan situasi yang tidak nyata di masa sekarang atau masa yang akan datang. Tipe ini digunakan untuk mengekspresikan sebuah harapan. Tenses yang digunakan dalam klausa IF adalah Past Simple Tense.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If I won the lottery,
I would buy a new house.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I would buy a new house
if I won the lottery.

Catatan: Jangan gunakan would atau wouldn't dalam Klausa IF.
Contoh:
If I were you, I wouldn't do that. = I wouldn't do that, if I were you.
If I had more time, I would do more on my websites. = I would do more on my websites, if I had more time.
Conditional Tipe III
Digunakan untuk mengekspresikan sebuah kondisi di masa yang lampau yang tidak mungkin akan terjadi lagi. Sering digunakan untuk mengkritik atau penyesalan. Tenses yang digunakan dalam Klausa IF adalah Past Perfect Tense.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If I had worked harder,
I would have passed my exam.

If I had worked harder,
I could have passed my exam.

If I had worked harder,
I should have passed my exam.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I would have passed my exam
if I had worked harder.

I could have passed my exam
if I had worked harder.

I should have passed my exam
if I had worked harder.

Catatan: Jangan gunakan would have atau wouldn't have, dll dalam Klausa IF.
Contoh:
If I hadn't helped you, you would have failed. = You would have failed, if I hadn't helped you.
If it had been sunny, we could have gone out. = We could have gone out, if it had been

CONDITIONAL SENTENCE

CONDITIONAL SENTENCE
Conditional (Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan kegiatan yang lain. Conditional yang paling umum adalah Real Conditonal dan Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses. Real Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta. Unreal Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi. Ada juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III, digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero conditional, digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Catatan: Jika  klausa "if" diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan "koma". Sebaliknya jika klausa "if" berada di belakang, maka tidak perlu ada koma
Zero Conditional
Digunakan untuk mengekspresikan kebenaran umum. Tense yang digunakan biasanya Present Simple Tense
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If you heat water to 100 degrees Celsius,
it boils.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

Water boils
if you heat it to 100 degrees Celsius,

Contoh:
If you drop an apple, it falls. = An apple falls, if you drop it.
If you don't do your homework, I will be disappointed. = I will be disappointed, if you don't do your homework.
Catatan: Pada tipe ini, "if" sering digantikan dengan "when"
Conditional I
Digunakan untuk mengekspresikan pengandaian yang dibuat berdasarkan fakta di masa sekarang atau masa yang akan datang dan pengandaian ini bisa saja terjadi. Klausa "if" biasanya dalam bentuk Present Simple Tense.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If I see you tomorrow,
I will buy you a drink.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I will buy you a drink
if I see you tomorrow.

Kita sering menggunakan unless yang artinya 'jika... tidak'.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

Unless you hand in your homework,
I won't mark it.

Artinya

If you don't hand in your homework,
I won't mark it.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I won't mark your homework
unless you hand it in.

Artinya

I won't mark your homework
if you don't hand it in.

Catatan: Kita tidak pernah menggunakan will, atau won't dalam Klausa IF.
Contoh:
If I have time today, I will phone my friend. = I will phone my friend, if I have time today.
If I go to England, I will buy some Cheddar cheese. = I will buy some Cheddar cheese, if I go to England.
Conditional Tipe II
Digunakan untuk mengekspresikan situasi yang tidak nyata di masa sekarang atau masa yang akan datang. Tipe ini digunakan untuk mengekspresikan sebuah harapan. Tenses yang digunakan dalam klausa IF adalah Past Simple Tense.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If I won the lottery,
I would buy a new house.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I would buy a new house
if I won the lottery.

Catatan: Jangan gunakan would atau wouldn't dalam Klausa IF.
Contoh:
If I were you, I wouldn't do that. = I wouldn't do that, if I were you.
If I had more time, I would do more on my websites. = I would do more on my websites, if I had more time.
Conditional Tipe III
Digunakan untuk mengekspresikan sebuah kondisi di masa yang lampau yang tidak mungkin akan terjadi lagi. Sering digunakan untuk mengkritik atau penyesalan. Tenses yang digunakan dalam Klausa IF adalah Past Perfect Tense.
Rumus
(Klausa IF)
(Induk Kalimat)

If I had worked harder,
I would have passed my exam.

If I had worked harder,
I could have passed my exam.

If I had worked harder,
I should have passed my exam.

Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)

I would have passed my exam
if I had worked harder.

I could have passed my exam
if I had worked harder.

I should have passed my exam
if I had worked harder.

Catatan: Jangan gunakan would have atau wouldn't have, dll dalam Klausa IF.
Contoh:
If I hadn't helped you, you would have failed. = You would have failed, if I hadn't helped you.
If it had been sunny, we could have gone out. = We could have gone out, if it had been

CAUSATIVE SENTENCE

CAUSATIVE SENTENCE
Causative adalah kalimat yang menyatakan bahwa orang lain lah yang melakukan pekerjaan untuk subjek kalimat. Bentuk Causative ini beraneka ragam. Anda dapat menggunakan salah satu dari penjelasan di bawah ini:
Active Causative

Causative "Have"

Rumus: Subject + have/has + someone + kata kerja Bentuk I

Contoh:
I have him clean my shoes (saya menyuruhnya membersihkan sepatuku)
Mary has George climbs the tree
You must haveSusie study hard

Causative "Get"

Rumus: Subject + Get + someone + to infinitive

Contoh:
He gets John to brush the shoes
They get me to wash the clothes
She will get Anne to accompany her to the party tomorrow

Passive Causative

Rumus: Subject + have/get + object + kata kerja Bentuk III

Contoh:
The government got the bridge built quickly
We must have the floor cleaned as soon as possible


Tambahan:
Causative "Make"
Penggunaannya sama dengan causative di atas, namun perintahnya lebih keras (sedikit memaksa)

Rumus: Subject + Make + someone + Kata kerja bentuk I

Contoh:
The teacher always makes the students stay in their own seats
Bob made his son be quiet in the library

Causative "Want"

Rumus: Subject + Want + object + Kata Kerja Bentuk III

Contoh:
I  want  this chairs painted (saya mau kursi-kursi ini dicat)